Beranda

Jumat, 20 Maret 2015

iLMU BUDAYA DASAR


ILMU BUDAYA DASAR





PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
         Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat membcrikan pengetahuan dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities (yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).
Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pe­ngetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasa! dari ber­bagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan perkataan lain dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat matakuliah IBD ini, mahasiswa diharapkan memperlihatkan:
a.   Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikcrjakan sendiri dan mengapa.
b.   Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
c.   Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan scbaliknya mcnolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.



TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Sebagaimana dikemukakan di atas, penyajian Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pe­ngetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikem-bftngkan untuk mengkaji msalah-masalah manusia dan kebudayaan, Dengan demikian jelas bahwa matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian (disiplin) yang termasuk. dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar­nya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Dan bahwa dalam masyarakat yang berkabung semakin Cepat dan rumit ini, mahasiswa harus mcngalami pergeseran nilai-nilai yang , mungkin sekali dapat membuatnya masa bodoh atau putus asa, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar. Bagaimanapun juga, mahasiswa adalah orang-orang muda yang sedang mempelajari cara memberikan tanggapan dan penilaian terhadap apa saja yang terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Sudah barang tentu ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sesuai dengan dirinya sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitarnya. Secara tidak langsung  Budaya Dasar akan membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Berpijak dari hal di atas, tujuan matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus. Untuk bidag menjangkau tujuan tersebut di atas, diharapkan Ilmu Budaya Dasar dapat:
a.   Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
b.   Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya, serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
c.   Mengusahakan agar mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan negara, serta ahli dalatn bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotaan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat dan condong mem-buat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. Matakuliah ini berusaha menambah kemampuan mahasiswa untuk menanggapi nilai-nilai dan masalah dalam masyarakat lingkungan mereka khususnya dan masalah seria nilai-nilai umumnya tanpa terlalu terikat oleh disiplin mereka.
d.   Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi, agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan dapat lebih lancar berkomunikasi. Kalau cara berkomunikasi ini selanjutnya akan lebih memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang keahlian. Meskipun spesialisasi sangat penting, spesialisasi yang terlalu sempit akan membuat dunia seorang mahasiswa/sarjana menjadi terlalu sempit. Masyarakat yang percaya pada pentingnya modernisasi tidak akan dapat memanfaat-kan secara penuh sarjana-sarjana demikian, sebab proses modernisasi memerlukan orang yang berpandangan luas.
Secara umum tujuan IBD adalah Pembentukan dan pengembangan keperibadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas. Jika diperinci, maka tujuan pengajaran llmu Budaya Dasar itu adalah:
1.  Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2.  Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
3.  Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
4.  Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan kebudayaan.
5.  Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.
6.  Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
7.  Mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8.  Tidak terjerumus kepada sifat kedaarahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9.  Menambahkan kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin mereka.
10. Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusiaan dan kebudayaan.
11. Terjalin interaksi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan komunikatif.
12. Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah kemanusiaan dan budaya.
13. Memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh berbagai cendekiawan.
14. Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
15. Agar mampu memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dharma pendidikan.
Dari  kerangka tujuan yang telah dikemukakan tersebut diatas, dua masalah pokok biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian matakuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD). Kedua masalah pokok tersebut ialah :
a. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapal didekati dengan menggunakan pe­ngetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keah­lian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (anlar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman






BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sangsekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan polotik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomuknikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.




MASALAH KEMANUSIAAN
kemanusiaan berarti memanusiakan manusia, lebih jelasnya meletakkan manusia pada porsi / kedudukannya ( harkat dan martabatnya ) sebagaimana layaknya manusia, dalam arti lain juga segala sesuatu yang berurusan/seluk-beluk dengan namanya manusia. Dengan kata lain masalah kemanusiaan adalah masalah yang berkaitan dengan manusia. Berikut masalah tentang kemanusiaan

1. Hakikat Manusia Sama
Manusia diciptakan Tuhan sama, mempunyai cipta, rasa, dan karsa. Sebagai makhluk budaya manusia selalu menginginkan yang benar, baik dan bermanfaat. Sifat ini disebut manusiawi. Sebab manusia memang diciptakan sama dan universal. Namun dalam menghadapi lingkungan alam dan sosial budaya manusia tidak saja menunjukkan kesamaan, tetapi juga perbedaan dan ketidak seragaman, maka dari itu manusia berupaya untuk menciptakan kesatuan pandangan guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak manusiawi.
2. Manusia Sebagai Subjek dan Objek
Dalam mengkaji masalah kemanusiaan, manusia menempati posisi ganda yaitu, tidak hanya sebagai subjek tetapi juga menjadi objek. Tema masalah kemanusiaan diarahkan kepada;
- Diri manusia dengan nilai-nilai kemanusiaan
- Hubungan manusia dengan manusia, dengan alam, dan dengan Tuhan

3.Manusia dan Peradaban
Istilah peradaban dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang divirikan oleh tingkat pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju.
Pada saat ini telah terjadi peradaban secara global yang dipengaruhi oleh globalisasi.globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas  bagi semua bangsa dan masyarakat internasional. 
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan.globalisasi dapat dilihat dari dua sisi yaitu sebagai ancaman dan sebagai peluang.
Sebagai ancaman globalisasi membawa permasalahan bagi bagi manusia dimana dengan globaalisasi banyak hal yang berdampaka negatif, seperti merebaknya konsemerisme, materialisme, hedonisme, sekularisme, kemewahan yang tidak semestinya, foya-foya, pergaulan bebas, budaya kekerasan, pornografi, pornoaksi, dan semacamnya.pengaruh tersebut bukan saja lewat dunia film, namu juga lewat media cetak dan televisi dengan satelitnya, serta yang sekarang menjadi trend adalah internet.jadi peradaban global terutama peradaban Barat, memberi dampak buruk bagi sikap dan prilaku individu yang dalam masyarakat.




4.Manusia, nilai, moral dan Hukum
Moral adalah salah satu bagian dari nilai, yaitu nilai moral.Moral berkaitan dengan nilai baik buruk perbuatan manusia.Pada daasarnya, manusia yang bermoral tindakannya didasari oleh nilai-nilai moral.Tindakan moral adalaha tindakan yang menjunjung tinggi nilai pribadi manusia, harkat, dan martabat manusia.
Nilai moral diwujudkan dalam norma moral.Norma moral, norma kesusilaan, atau disebut juga norma etik adalah peraturan/kaidah hidup yang bersumber dari hati nurani dan mrupakan perwujudan nilai-nilai moral yang mengikat manusia.Norma moral menjadi acuan prilaku baiik buruknya manusia.prilkau yang baik adalah prilaku yang sesuai dengan norma-norma moral.Sebaliknya, priaku buruk adalah prilkau yang bertentangan dengan norma-norma moral.
Selain norma moral, ada pula hukum.Pada dasarnya, hukum adalah norma yang merupakan perwujudan dari nilai, termasuk nilai moral.prilaku atau perbuatan manusia, baik secara pribadi maupun hidup bernegara terikat pada norma moral, dan norma hukum.secara ideal manusia seharusnya taat pada norma moral dan norma hukum yang tumbuh dan tercipta dalam hidup sebagai upaya perwujudan kehidupan yang damai, tertib, aman, dan sejahtera.pelanggaran norma moral merupakan pelanggaran kode etik, pelaggran norma hukum merupakan pelanggaran hukum.
Pada dewasa ini banyak manusia yang melakukan pelanggaran norma moral dan norma hukum.contohnya seorang guru melanggar kode etik guru, pelanggaran hukum seperti pencurian,perjudian, pembunuhan, pemerkosaan, korupsi dan masih banyak lainnya.

5.Manusia, ilmu pengatahuan, teknologi, dan seni
Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni( IPTEKS) sudah sedemikian pesatnya, bahkan telah berpengaruh baik secara lansung maupun tidak lansung bagi kehidupan manusia, dan pengaruhnya tersebut menyangkut pola pikir, pola kerja, pola hidup, maupun tingkah lakunya.




Daftar Pustaka
https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/modul-ilmu-budaya-dasar/
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#Kebudayaan_di_antara_masyarakat
http://ahmadvirz.blogspot.com/2014/01/perubahan-sistem-nilai-budaya-dan.html
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100128031740AAeNEfQ