Beranda

Minggu, 15 November 2015

HTC Vive vs. Oculus Rift vs. PlayStation VR





            Dulu Virtual Reality mungkin adalah sebuah mimpi yang hanya bisa kita bayangkan dalam angan kita, namun kini teknologi itu telah hadir pada generasi kita ini. Dulu ketika masih awal SMP saya sering membayangkan tentang handphone yang menggunakan layar sentuh atau hanya dengan sensor gerak, tidak disangka beberapa tahun kemudian telah hadir teknologi itu. Lalu ketika masih SD saya masih ingat bagaimana kalau saya bisa bermain di dalam game Resident Evil : Nemesis, game yang sampai sekarang menurut saya hingga saat ini masih terbayang-bayang kata-kata “S.T.A.R.S”. Tidak disangka teknologi yang dapat membuat kita merasakan sensasi bermain di game kini telah Hadir, yaitu Virtual Reality
            Pada dasarnya Virtual Reality sudah mulai dikembangkan pada tahun 1990-an. Bahkan Nintendo telah menjual alat VR-nya dulu, bahkan bentuknya mirip dengan VR yang sekarang. Namun penjualanya tidak laku dan terhenti ditengah jalan, karena grafik pada zaman itu belum sebagus zaman sekarang yang mengakibatkan orang-orang masih tidak tertarik dengan teknologi Itu
            Kali ini saya akan mereview dan membandingkan beberapa VR yang dibuat agar dapat di padukan dengan Game, kenapa Game ? Karena saya suka Game :v. Kali ini saya akan mereview dan membandingkan tiga VR ternama, yaitu Oculus Rift, Playstation VR(Morpheous), dan HTC Vive. Selain itu VR juga ada Google Glass dan Microsoft Hololens, tapi karena kedua VR itu tidak atau belum compatible dengan Game, maka kita hanya akan melihat ketiga VR tadi.

  • Design

              Pertama-tama kita akan melihat design ketiga VR ini, dalam kasat mata ketiga VR ini mirip sekali satu sama lain, perbedaanya mungkin hanya ada pada bagian audio atau headsetnya saja. Namun ketika kita pakai terdapat perbedaan jelas, perbedaan itu adalah kenyamananya. Menurut saya dalam ha kenyamanan dalam memakai VR ini Playstation VR adaah juaranya. Tidak seperti yang lainnya, Playstation VR sangat mementingkan kenyaman penggunannya sehingga dalam aspek ini Playstation VR adalah pemenangnya. Bukan berarti Rift dan Vive tidak nyaman dipakai, hanya saja ketika dipakai Playstation VR memang benar-benar nyaman. Belum lagi Playstation VR lebih mudah dipasang dan dilepaskan daripada yang lainnya

  • Display

               Tidak seperti sebelumnnya, Playstation VR justu kalah dari yang lain tentang masalah display, dimana Playstation VR hanya dengan resolusi 1920x1080 yang artinya 960x1080 per mata, sedangkan Rift dan Vive beresolusi 2160x1200 yang berarti 1080x1200 per mata. Namun dalam urusan Frame Rate, Playstation masih menang dengan Frame Rate mencapai 120fps dimana Rift dan Vive baru mencapai sekitar 90fps. Dalam Field of View Rift masih menang dengan Field of View mencapai 110 derajat, Playstation masih dibawahnya, sekitar 100 derajat. Pada Vive sepertinya kita dapat Field of View lebih dari 110 derajat atau bahkan mungkin 360 derajat, karena Vive menggunakan sensor gerak dan room-tracking, tetapi karena saya masih ragu, kita akan memberikan pemenang pada Rift dulu

  • Connection

Playstation VR dan Rift untuk Connection mereka menggunakan HDMI dan USB, sedangkan Vive sudah selangkah lebih maju dengan sensor gerak ‘Lighthouse’, dan lupa saya katakan bahwa Rift dan VR memakai OLED Screen.
  • Audio dan Controller 

Disinilah dimana Vive berjaya. Ketika Rift dan VR masih mengharuskan kita duduk dan menggunakan controller, yaitu Oculus Touch dan XBOX controller untuk Rift dan tentunya controller PS4 untuk VR, Vive berjaya dengan sensor geraknya, dimana kita dapat berjalan secara fisik sehingga pengalaman bermain virtual kita menjadi lebih nyata. Yang saya maksud nyata dalam menggunakan Vive adalah benar-benar seperti nyata, kita bisa berjalan-jalan dan berinteraksi dengan objek yang ada dengan menggunakan hand-tracking, button dan trackpad dan jangan lupa room-tracking. Vive membuat sebuah ruangan khusus berukuran 5 meter persegi untuk dapat melakukan aktifitas tadi. Untuk audionya Rift dan VR menyediakan 3D audio masing-masing, sedangkan Vive menyatu dengan ruanganya
  • Performa

Dalam performa ketika dimainkan, sekilas jika kita terlanjur terkagum-kagum dengan Virutual Reality kita maka tidak akan sadar dengan perbedaan performa masing-masing Virtual Reality ini. Menurut saya dalam hal performa VR masih unggul dari yang lain, dimana pada saat saya mencoba Rift, secara kebetulan atau tidak (saya orangnya agak kurang beruntung) masih terdapat agak lag meskipun tidak terlalu jelas, sedangkan pada Vive meskipun saya belum mencoba Vive tetapi dari yang saya di youtube ternyata kualitasnya mirip dengan VR tetapi masih ‘sangat sedikit’ dibawah dibandingkan dengan VR. Meskipun begitu pengalaman dengan Vive pastilah lebih menyenangkan dibandingkan dengan yang lainya.

Dari hal-hal yang saya telah ungkapkan diatas, meskipun saya baru mencoba Oculus Rift dan Playstation VR, saya juga menambahkan HTC Vive karena ketiga alat ini mempunyai fungsi yang mirip. Untuk Vive saya tentunya melihat-lihat di youtube atau di web-web yang ada diinternet. Dari ketiga VR yang telah saya bandingkan, saya rasa memiliki kecenderungan Vive sebagai pemenang dalam pertarungan Virtual Reality ini. Tentunya setiap orang memiliki pandangan sendiri yang menganggap Rift atau VR lebih unggul dibandingkan Vive, tetapi meskipun Vive memiliki kekurangan, Vive tetap memberikan petualangan Virtual yang lebih berkesan daripada yang lainya. Dalam hal itulah saya memilih Vive sebagai pemenang. Namun tentunya pertarungan belumlah berakhir, dikarenakan semua Virtual Reality yang telah saya bandingkan masilah sebuah prototype, belum ada yang diluncurkan secara benar-benar resmi atau versi siap dipasarkan. Jadi masih ada kemungkinan Vive tersaingi oleh Rift atau VR.
Dalam review ketiga Virtual Reality ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan atau misinformasi yang telah saya berikan. Manusia tidak lepas dari kesalahan untuk itu untuk itu mungkin jikalau anda lebih tahu dapat diberikan komentar agar saya dapat memperbaiki kesalahan saya.
(Catatan : banyak dalam kalimat di atas saya menyingkat Playstation VR(Morpheous) menjadi VR

Selasa, 27 Oktober 2015

Tutorial Stop Motion Dengan Adobe Premier CS5.5

TUTORIAL MEMBUAT STOPMOTION DENGAN ADOBE PREMIER CS5.5


Adobe Premiere adalah program Video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya. Selain itu memiliki kemampuan video editing cukup tinggi serta pengolahan video pada lingkungan desain grafis dengan menggunakan menu-menu dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya. Program ini sebenarnya mudah dipelajari dan dalam waktu singkat Anda dapat mencapai tingkat mahir walaupun sekarang masih pemula.
Adobe Premier lebih dikhususkan untuk merangkai gambar, video dan audio, bukan untuk animasi karena untuk animasi kita bisa memakai Adobe After Effect. Namun Adobe Premier terdapat beberapa trik rahasia yang dapat menampilkan multimedia yang lebih menarik. Oleh karena itu adobe premier dapat digabungkan oleh multimedia lainnya seperti 3D Studio Max, After Effects, Adobe Photoshop dan Utility multemedia lainnya.
Dengan menguasai adobe premier Pro anda akan mampu menyusun video event seperti pernikahan, video klip music, film cerita, video profil, showreel dll. Bagi orang awam ketika pertama membuka adobe premier mungkin akan sangat rumit. namun jika terus dilatih dengan metode pembelajaran tutorial sistematis, maka secara otomatis anda akan memehami tools dan fungsi-fungsi yang ada di adobe premier pro.
Program Adobe Premiere adalah bagian dari Adobe Creative Suite, sebuah rangkaian dari desain grafis, video editing, dan pengembangan aplikasi web yang dibuat oleh Adobe Systems. Premiere Pro mendukung banyak kartu video editing dan plug-in untuk percepatan proses, tambahan mendukung format file, dan video / audio efek. Premiere Pro CS4 adalah versi pertama yang akan dioptimalkan untuk 64-bit sistem operasi meskipun tidak natively 64-bit.
Premiere Pro merupakan penerus untuk mendesain ulang Adobe Premiere, dan diluncurkan pada tahun 2003. Premiere Pro merujuk ke versi dirilis pada tahun 2003 dan kemudian, sedangkan Premiere merujuk pada rilis sebelumnya. Meskipun dua versi Premiere Pro hanya didukung Windows, Premiere Pro CS3 tersedia baik untuk Windows dan Mac OS (hanya berbasis Intel Mac yang didukung) membuatnya menjadi salah satu dari beberapa lintas platform NLEs tersedia.

Pada tutorial ini kami membuat tutorial singkat tentang bagaimana membuat stop motion pada Adobe Premier CS5.5. Mengapa stop motion ? Karena stop motion merupakan salah satu teknik paling gampang yang dapat kita praktikan pada Adobe Premier. Dan mengapa Adobe Premier CS5.5, bukanya CS6 yang merupakan Adobe yang paling baru ? Karena pada laptop kami sudah terpasang Adobe Premier CS5.5 :p. Jika kalian mempunyai Adobe Premier CS6 atau yang lain, kalian juga dapat menggunakan tutorial ini pada Adobe Premier lainnya, karena tidak banyak perbedaan antara Adobe Premier CS5.5 dengan Adobe Premier lainnya, terutama CS6

Langkah – langkah membuat video stop motion :
1. Buka adobe premier, lalu buat project baru dengan cara klik New Project.
2. Beri nama project tadi sseusai dengan yang anda inginkan, kali ini kita akan memberi nama project kita “TUTORIAL SOFTSKILL”, lalu klik OK
3. Muncul jendela New Sequence. Pada Sequence Presets -> Available Presets pilih format video yang diinginkan (pada tutorial ini kami memilih HDV 720p24). Setelah itu, isi nama sequence sesuai keingingan anda, contohnya kita akan memberikan nama “Video”, lalu klik OK
4. Muncul jendela baru, klik menu File -> Import untuk memilih gambar-gambar yang akan di proses

5. Pilih gambar-gambar yang ingin dimasukkan ke dalam stop motion, lalu klik Open.
    
















6. Gambar akan masuk kedalam Project : TUTORIAL SOFTSKILL.
 



















7. Untuk mengatur kecepatan laju tiap gambar maka lakukan pengaturan pada durasi di tiap gambar dengan cara, klik kanan pada gambar lalu pilih Speed/Duration.


 










8. Selanjutnya akan muncul kotak dialog Clip Speed / Duration, beri pengaturan seperti pada gambar dibawah ini, dimana 00;00;00;02 berarti 0,2 detik. Lalu klik OK.

 









9. Selanjutnya membuat title pembuka video dengan cara, klik menu Title -> New Title -> Default Still.













10. Beri pengaturan pada title pertama seperti gambar di bawah ini. Dimana Width adalah panjang vidio, Height adalah lebar vidio dan Timebase merupakan pengaturan FPS(Frame Per Second),           serta Name adala nama vidio yang kita berikan

















11. Selanjutnya akan muncul jendela seperti dibawah ini, Beri gambar pada title pembuka dengan cara klik kanan – Logo –> Insert Logo. Pilih gambar yang akan dijadikan gambar pembuka, lalu klik Open.
 
12. Selanjutnya membuat credit title dengan cara, klik menu Title -> New Title -> Default Roll.
 














13. Muncul jendela baru, ketikkan daftar nama anggota kelompok pada title kedua seperti pada gambar di bawah ini

 
















14. Selanjutnya membuat title penutup dengan cara, klik menu Title -> New Title -> Default Still.
 














15. Muncul jendela baru, buat kata penutup seperti gambar dibawah ini.
 
 
















16. Drag And Drop Gambar dan Title ke Timeline dan diletakkan pada Video 1. Setelah Gambar telah dimasukan ke timeline, klik kanan pada gambar tersebut kemudian klik scale to frame size untuk menyesuaikan ukuran gambar dengan fram video. Pastikan urutan gambar telah benar. 













17. Pada Gambar  yang akan dijadikan stop motion, untuk menampilkan gambar berulang ulang, gandakan gambar tersebut sesuai dengan urutan gambar tersebut kemudian tempelkan gambar setelah urutan gambar yang pertama dan seterusnya.

 











18. Tambahkan efek transisi pada tab effects kemudian pilih efek transisi yang di inginkan kemudian drag and drop efek tersebut ke dalam timeline diantara kedua gambar.
 













19. Pada langkah ini, kita dapat memanfaatkan fasilitas pada adobe premier yaitu overlay dimana pada saat bersamaan kita dapat menggabungkan beberapa gambar dalam satu frame video. Buatlah title baru kemudian masukkan gambar atau logo kemudian atur letak gambar tersebut klik ok. Kemudian drag and drop title tersebut ke dalam video 2 pada timeline. Tambahkan efek transisi pada awal dan akhir pada gambar tersebut.

 















20. Simpan Data Project dengan  cara klik menu file-save.
 













21. Sebelum kita export video, Pada Project: TUTORIAL SOFTSKIL, pilih Sequence “Video”.

 











22. Kemudian export movie dengan cara klik menu file – export – media.
 


















23. Pada Export Setting tentukan format video. Kemudian klik export.

  







24. Buka Windows Explorer kemudian cari folder dimana kita meletakkan file hasil export video.

 













25. Buka file tersebut menggunakan media player di computer anda.

 
















Sekian tutorial tentang menggunakan Adobe Premier CS5.5 dengan membuat vidio stop motion. Jikalau masih ada kesalahan atau absurb mohon dimaafkan karena saya juga masih pemula dalam menggunakan Adobe Premier dan membuat tutorial.

Minggu, 21 Juni 2015

Beberapa pertanyaan IBD



1.     Kompetensi dasar apa yang ingin dicapai setelah anda belajar IBD?

Kompetensi dasar yang ingin saya capai adalah dapat mengenal lebih dalam lagi tentang berbagai macam budaya, terutama diindonesia. Dan karakter masing-masing dari orang yang melakukan kebudayaan itu sendiri

2.     Apa pendapat kalian tentang perbedaan suku-suku yang ada di Indonesia dapat bersatu menjadi suatu kesatuan yang disebut Bhineka Tunggal Ika yang menjadi dasar Negara Indonesia?

Perbedaan budaya diindonesia adalah sebuah keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri. Suku-suku diindonesia dapat bersatu dikarenakan adanya persamaan cita-cita dan tujuan dalam berkehidupan bermasyarakat. Dari persamaan itu maka terbentuklah bangsa Indonesia yang sampai saat ini dikenal dengan Bhineka Tunggal Ika yang telah menjadi Dasar Negara Bangsa Indonesia

3.       Manakah yang benar, kebudayaan adalah produk manusia atau manusia adalah produk kebudayaan?

Menurut saya jawaban dari pernyataan / pertanyaan diatas yaitu kebudayaan adalah produk dari manusia, karena manusia dianugerahi dengan akal dan fikiran dengan keduanya itulah menusia dapat menciptakan dan mengembangkan kebudayaan dan juga pengguna dari kebudayaan yang ada pada saat ini. Jika  manusia adalah produk dari kebudaayaan bagaimana mungkin kebudayaan dapat muncul dengan sendirinya tanpa ada manusia yang menemukan atau mengadakan suatu budaya yang ada pada saat ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna diantara mahluk ciptaan–Nya yang lain menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya pun dapat tercipta / terbentuk dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.