Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam
jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit"
untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia,
dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan
penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Nilai pertumbuhan penduduk
Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan
penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP
hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan
sebagai persentase
jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan
dalam rumus: P=Poekt
Nilai pertumbuhan=(populasi di akhir periode − populasi di awal periode)populasi di
awal periode
Cara
yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi
pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya
periode. Yang merupakan:
Rasio pertumbuhan=Nilai pertumbuhan
× 100%.
FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan
penduduk disuatu Negara sangat dipengaruhi oleh 3 hal yaitu Kelahiran
(fertilitas), Kematian (mortalitas) dan Perpindahan penduduk (migrasi). Pada
kesempatan kali ini kita akan mengkaji tentang ketiganya.
1.) Kelahiran (fertilitas).
Faktor
kelahiran (fertilitas) merupakan tingkat pertambahan penduduk melalui kelahiran
bayi disuatu wilayah pada suatu priode tertentu. Kelahiran (fertilitas) dapat
dihitung dengan 2 cara yaitu:
a)
Tingkat
Kelahiran Kasar.
Tingkat kelahiran kasar
atau crude birth rate (CBR) merupakan jumlah yang menunjukan angka kelahiran
pada setiap 1000 orang penduduk pada priode tertentu.
b)
Tingkat
Kelahiran Menurut Umur.
Tingkat
kelahiran meurut umur atau age specific birth rate (ASBR) yaitu angka yang
menunjukan jumlah kelahiran setiap 1000 wanita menurut umur tertentu setiap
tahun.
Faktor-faktor
yang memengaruhi tinggi rendahnya penduduk adalah,
Faktor Demografi, antara lain :
- Struktur umur
- Struktur perkawinan
- Umur kawin pertama
- Paritas
- Disrupsi perkawinan
- Proporsi yang kawin
Faktor Non Demografi, antara lain :
- Keadaan ekonomi penduduk
- Tingkat pendidikan
- Perbaikan status perempuan
Faktor Demografi, antara lain :
- Struktur umur
- Struktur perkawinan
- Umur kawin pertama
- Paritas
- Disrupsi perkawinan
- Proporsi yang kawin
Faktor Non Demografi, antara lain :
- Keadaan ekonomi penduduk
- Tingkat pendidikan
- Perbaikan status perempuan
- Urbanisasi dan industrialisasi
2.) Kematian
(mortalitas).
Faktor Kematian (mortalitas) merupakan pengurangan penduduk
melalui kematian disuatu wilayah pada suatu priode tertentu. Tingkat kematian (mortalitas)
dapat dihitung dengan 4 cara yaitu sebagai berikut:
a)
Tingkat Kematian
Kasar.
Tingkat
kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) merupakan jumlah yang menunjukan
angka kematian pada setiap 1000 orang penduduk pada priode tertentu.
Tinggi
rendahnya tingkat kematian kasar dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
-
Tingkat kematian
digolongkan tinggi apabila angka kematian kasarnya lebih dari 20 untuk setiap
1000 jiwa.
-
Tingkat kematian
digolongkan sedang apabila angka kematian kasarnya lebih dari 10-20 untuk
setiap 1000 jiwa.
-
Tingkat kematian
digolongkan rendah apabila angka kematian kasarnya kurang dari 10 untuk setiap
1000 jiwa.
b)
Tingkat Kematian
Berdasarkan Usia.
Tingkat
kematian berdasarkan usia atau age specific death rate (ASDR) merupakan jumlah penduduk
yang meningggal pada setiap 1000 orang yang berada pada kelompok usia yang
sama.
c)
Tingkat Kematian
Berdasarkan Sebab.
Tingkat
kematian berdasarkan sebab atau cause specific death rate (CSDR) merupakan
jumlah penduduk yang meninggal karena sebab tertentu pada setiap 1000 orang
penduduk, sebab tersebut seperti penyakit, kecelakaan dan sebagainya.
d)
Tingkat Kematian
Bayi.
Tingkat
kematian bayi atau infant mortality rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi
lahir hidup setiap 1000 penduduk disuatu daerah pada satu tahun.
3.) Perpindahan
penduduk (migrasi).
Perpindahan penduduk (migrasi) adalah pindahnya penduduk
dari satu tempat ketempat lain dan tidak terpengaruh oleh wilayah, Perpindahan
penduduk (migrasi) dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
a)
Migrasi Permanen.
Migrasi permanen merupakan perpindahan penduduk dari satu
tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap di tempat yang baru.
Seseorang dianggap menetep apabila orang tersebut sudah bertempat tinggal di
daerah tujuan selama 3 bulan dan kalau kurang 3 bulan belum dianggap menetap.
Migrasi
Permanen dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:
I.
Migrasi Nasional.
Migrasi
nasional adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ketempat lain tetapi
masih dalam satu wilayah Negara. Migrasi nasional dibedakan menjadi 3.
1.
Transmigrasi.
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang
berpenduduk padat kepulau yang penduduknya tidak padat. Transmigrasi
digolongkan menjadi 3 yaitu:
-
Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang pelaksanaan dan pembiayaannya
ditanggung oleh pemerintah.
-
Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan atas keinginan
sendiri dan biaya ditanggung sendiri.
-
Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang dilakukan dengan tujuan tertentu,
misal bedol desa, dan sebagainya.
2.
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpidahan penduduk dari daerah pedesaan
kedaerah perkotaan.
3.
Ruralisasi
Ruralisasi adalah kebalikan dari urbanisasi, yaitu
perpindahan penduduk dari kota kedesa, mobilitas ini biasanya dilator belakangi
karena kejenuhan tinggal di kota.
II.
Migrasi Internasional.
Migrasi
Internasional adalah perpindahan penduduk dari satu Negara ke negara lain untuk
menetap, migrasi internasional dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut.
1.
Imigrasi.
Imigrasi adalah perpindahan penduduk masuk kesuatu Negara
untuk menetap.
2.
Emigrasi.
Emigrasi adalah perpindahan penduduk yang keluar dari Negara
lain untuk menetap.
3.
Remigrasi.
Remigrasi adalah perpindahan penduduk kembali kenegara asal
setelah pindah ke Negara lain.
b)
Migrasi Nonpermanen.
Mobilitas nonpermanent merupakan bentuk perpindahan penduduk
antar tempat tanpa adanya tujuan untuk menetap. Dua jenis mobilitas
nonpermanent yaitu mobilitas komutasi dan mobilitas sirkulasi.
Cara
mengatasi / Mengurangi Ledakan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
1)
Menggalakkan program
KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga
secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2)
Menunda masa
perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
Cara-cara
yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1)
Penambahan dan
penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2)
Meningkatkan
kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3)
Mengurangi kepadatan
penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4)
Meningkatkan produksi
dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
Akibat Migrasi
Disetiap kegiatan pasti menimbulkan
dampak yang beragam, baik itu positif maupun negatif. Migrasi pun memiliki
dampak positif dan negatifnya, yang nasional ataupun yang internasional.
a) Dampak Positif Migrasi Nasional dan Internasional
Dampak Positif Transmigrasi:
- Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran
- Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
- Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
- Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain
Dampak Positif Urbanisasi:
- Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
- Mengurangi jumlah pengangguran di desa
- Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
- Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
- Perekonomian di kota semakin berkembang
Dampak Positif Emigrasi:
- Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing
- Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya
- Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain
b) Dampak Negatif Migrasi Nasional dan Internasional
Dampak Negatif Transmigrasi:
- Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran
- Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi
Dampak Negatif Urbanisasi:
- Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa
- Produktivitas pertanian di desa menurun
- Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
- Meningkatnya pengangguran di kota
- Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
- Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas
Dampak Negatif Imigrasi:
- Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
- Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik
Dampak Negatif Emigrasi
- Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan
- Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
a) Dampak Positif Migrasi Nasional dan Internasional
Dampak Positif Transmigrasi:
- Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran
- Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
- Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
- Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain
Dampak Positif Urbanisasi:
- Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
- Mengurangi jumlah pengangguran di desa
- Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
- Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
- Perekonomian di kota semakin berkembang
Dampak Positif Emigrasi:
- Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing
- Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya
- Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain
b) Dampak Negatif Migrasi Nasional dan Internasional
Dampak Negatif Transmigrasi:
- Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran
- Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi
Dampak Negatif Urbanisasi:
- Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa
- Produktivitas pertanian di desa menurun
- Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
- Meningkatnya pengangguran di kota
- Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
- Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas
Dampak Negatif Imigrasi:
- Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
- Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik
Dampak Negatif Emigrasi
- Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan
- Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar