Dulu Virtual Reality mungkin adalah
sebuah mimpi yang hanya bisa kita bayangkan dalam angan kita, namun kini
teknologi itu telah hadir pada generasi kita ini. Dulu ketika masih awal SMP
saya sering membayangkan tentang handphone yang menggunakan layar sentuh atau
hanya dengan sensor gerak, tidak disangka beberapa tahun kemudian telah hadir
teknologi itu. Lalu ketika masih SD saya masih ingat bagaimana kalau saya bisa
bermain di dalam game Resident Evil : Nemesis, game yang sampai sekarang
menurut saya hingga saat ini masih terbayang-bayang kata-kata “S.T.A.R.S”.
Tidak disangka teknologi yang dapat membuat kita merasakan sensasi bermain di
game kini telah Hadir, yaitu Virtual Reality
Pada dasarnya Virtual Reality sudah
mulai dikembangkan pada tahun 1990-an. Bahkan Nintendo telah menjual alat
VR-nya dulu, bahkan bentuknya mirip dengan VR yang sekarang. Namun penjualanya
tidak laku dan terhenti ditengah jalan, karena grafik pada zaman itu belum
sebagus zaman sekarang yang mengakibatkan orang-orang masih tidak tertarik
dengan teknologi Itu
Kali ini saya akan mereview dan
membandingkan beberapa VR yang dibuat agar dapat di padukan dengan Game, kenapa
Game ? Karena saya suka Game :v. Kali ini saya akan mereview dan membandingkan
tiga VR ternama, yaitu Oculus Rift, Playstation VR(Morpheous), dan HTC Vive.
Selain itu VR juga ada Google Glass dan Microsoft Hololens, tapi karena kedua
VR itu tidak atau belum compatible dengan Game, maka kita hanya akan melihat
ketiga VR tadi.
Design
Pertama-tama
kita akan melihat design ketiga VR ini, dalam kasat mata ketiga VR ini mirip
sekali satu sama lain, perbedaanya mungkin hanya ada pada bagian audio atau
headsetnya saja. Namun ketika kita pakai terdapat perbedaan jelas, perbedaan
itu adalah kenyamananya. Menurut saya dalam ha kenyamanan dalam memakai VR ini
Playstation VR adaah juaranya. Tidak seperti yang lainnya, Playstation VR
sangat mementingkan kenyaman penggunannya sehingga dalam aspek ini Playstation
VR adalah pemenangnya. Bukan berarti Rift dan Vive tidak nyaman dipakai, hanya
saja ketika dipakai Playstation VR memang benar-benar nyaman. Belum lagi
Playstation VR lebih mudah dipasang dan dilepaskan daripada yang lainnya
Display
Tidak
seperti sebelumnnya, Playstation VR justu kalah dari yang lain tentang masalah
display, dimana Playstation VR hanya dengan resolusi 1920x1080 yang artinya
960x1080 per mata, sedangkan Rift dan Vive beresolusi 2160x1200 yang berarti
1080x1200 per mata. Namun dalam urusan Frame Rate, Playstation masih menang dengan
Frame Rate mencapai 120fps dimana Rift dan Vive baru mencapai sekitar 90fps.
Dalam Field of View Rift masih menang dengan Field of View mencapai 110
derajat, Playstation masih dibawahnya, sekitar 100 derajat. Pada Vive sepertinya kita dapat Field of View lebih dari 110 derajat atau bahkan mungkin 360 derajat, karena Vive menggunakan sensor gerak dan room-tracking, tetapi karena saya masih ragu, kita akan memberikan pemenang pada Rift dulu
Connection
Playstation VR dan Rift untuk Connection mereka menggunakan
HDMI dan USB, sedangkan Vive sudah selangkah lebih maju dengan sensor gerak ‘Lighthouse’,
dan lupa saya katakan bahwa Rift dan VR memakai OLED Screen.
Audio dan Controller
Disinilah dimana Vive berjaya. Ketika Rift dan VR masih
mengharuskan kita duduk dan menggunakan controller, yaitu Oculus Touch dan XBOX
controller untuk Rift dan tentunya controller PS4 untuk VR, Vive berjaya dengan
sensor geraknya, dimana kita dapat berjalan secara fisik sehingga pengalaman
bermain virtual kita menjadi lebih nyata. Yang saya maksud nyata dalam
menggunakan Vive adalah benar-benar seperti nyata, kita bisa berjalan-jalan dan
berinteraksi dengan objek yang ada dengan menggunakan hand-tracking, button dan
trackpad dan jangan lupa room-tracking. Vive membuat sebuah ruangan khusus
berukuran 5 meter persegi untuk dapat melakukan aktifitas tadi. Untuk audionya
Rift dan VR menyediakan 3D audio masing-masing, sedangkan Vive menyatu dengan
ruanganya
Performa
Dalam performa ketika dimainkan, sekilas jika kita terlanjur
terkagum-kagum dengan Virutual Reality kita maka tidak akan sadar dengan
perbedaan performa masing-masing Virtual Reality ini. Menurut saya dalam hal
performa VR masih unggul dari yang lain, dimana pada saat saya mencoba Rift,
secara kebetulan atau tidak (saya orangnya agak kurang beruntung) masih
terdapat agak lag meskipun tidak terlalu jelas, sedangkan pada Vive meskipun
saya belum mencoba Vive tetapi dari yang saya di youtube ternyata kualitasnya
mirip dengan VR tetapi masih ‘sangat sedikit’ dibawah dibandingkan dengan VR.
Meskipun begitu pengalaman dengan Vive pastilah lebih menyenangkan dibandingkan
dengan yang lainya.
Dari hal-hal yang saya telah ungkapkan diatas, meskipun saya
baru mencoba Oculus Rift dan Playstation VR, saya juga menambahkan HTC Vive
karena ketiga alat ini mempunyai fungsi yang mirip. Untuk Vive saya tentunya
melihat-lihat di youtube atau di web-web yang ada diinternet. Dari ketiga VR
yang telah saya bandingkan, saya rasa memiliki kecenderungan Vive sebagai
pemenang dalam pertarungan Virtual Reality ini. Tentunya setiap orang memiliki
pandangan sendiri yang menganggap Rift atau VR lebih unggul dibandingkan Vive,
tetapi meskipun Vive memiliki kekurangan, Vive tetap memberikan petualangan
Virtual yang lebih berkesan daripada yang lainya. Dalam hal itulah saya memilih
Vive sebagai pemenang. Namun tentunya pertarungan belumlah berakhir,
dikarenakan semua Virtual Reality yang telah saya bandingkan masilah sebuah
prototype, belum ada yang diluncurkan secara benar-benar resmi atau versi siap
dipasarkan. Jadi masih ada kemungkinan Vive tersaingi oleh Rift atau VR.
Dalam review ketiga Virtual Reality ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan atau misinformasi yang telah saya berikan. Manusia tidak lepas dari kesalahan untuk itu untuk itu mungkin jikalau anda lebih tahu dapat diberikan komentar agar saya dapat memperbaiki kesalahan saya.
(Catatan :
banyak dalam kalimat di atas saya menyingkat Playstation VR(Morpheous) menjadi
VR